Hadith Hudzaifah ra:
حدیث حُذَیْفَةَ قَالَ: حَدَّثَنا رَسُولُ اللهِ صلى الله علیھ وسلم حَدیثَیْنِ، رَأَیْتُ أَحَدَھُمَا، وَأَنا أَنْتَظِرُ الآخَرَ حَدَّثَنا أَنَّ
الأَمانَةَ نَزَلَتْ في جَذْرِ قُلوبِ الرِّجالِ، ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ عَلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ وَحَدَّثَنا عَنْ رَفْعِھا قَالَ: یَنامُ
الرَّجُلُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ الأَمانَةُ مِنْ قَلْبِھِ، فَیَظَلُّ أَثَرُھا مثل أَثَر الْوَكْتِ، ثُمَّ یَنامُ النَّوْمَةَ فَتُقْبَضُ، فَیَبْقى أَثَرُھا مِثْلَ
الْمَجْلِ كَجَمْرِ دَحْرَجْتَھُ عَلى رِجْلِكَ، فَنَفِطَ فَتَرَاهُ مُنْتَبِرًا وَلَیْسَ فِیھِ شَيْءٌ، فَیُصْبِحُ النَّاسُ یَتَبایَعُونَ فَلاَ یَكَادُ أَحَدٌ
یُؤَدِّي الأَمَانَةَ، فَیُقَالُ إِنَّ فِي بَنِي فُلاَنٍ رَجُلاً أَمِینًا؛ وَیُقَالُ لِلرَّجُلِ مَا أَعْقَلَھُ وَمَا أَظْرَفَھُ وَمَا أَجْلَدَهُ وَمَا فِي قَلْبِھِ
مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ إِیمَانٍ وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَیَّكُمْ بَایَعْتُ؛ لَئِنْ كَانَ مُسْلِمًا رَدَّهُ عَلَيَّ الإِسْلاَمُ،
وَإِنْ كَانَ نَصْرَانِیًّا رَدَّهُ عَلَيَّ سَاعِیھِ، فَأَمَّا الْیَوْمَ، فَمَا كُنْتُ أُبَایِعُ إِلاَّ فُلاَنًا وَفُلاَنًا
باب رفع الأمانة35 كتاب الرقاق: 81أخرجھ البخاري في:
Terj:
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah وسلم علیھ الله صلى telah menceriterakan kepada kami dua hadits, dan aku telah melihat yang satu dan sedang menanti yang kedua. Rasulullah وسلم علیھ الله صلى menceritakan bahwa amanah (iman) pada mulanya turun dalam lubuk hati manusia, lalu mereka mengerti Al qur'an dan mengetahui Sunnah Rosul. Kemudian menceritakan tercabutnya amanah (iman), ketika orang sedang tidur, tercabutlah amanah dari hatinya, sehingga tinggal bekasnya seperti bintik yang hampir hilang, kemudian tidur pula maka tercabut pula sehingga tinggal bekasnya bagaikan kapal (belulang/kulit yang keras bekas kerja), bagaikan bara api yang anda injak di bawah tapak kaki, sehingga melambung (membengkak) maka tampaknya membesar tetapi tidak ada apa-apanya, maka pada esok harinya orang-orang berjual beli, dan sudah tidak terdapat orang yang amanah, dapat dipercaya, sehingga mungkin disebut-sebut ada dari suku Bani Fulan seorang yang amanat (dapat dipercaya), sehingga dipuji-puji: Alang-kah pandainya, alangkah ramahnya, alangkah baiknya, padahal di dalam hatinya tidak ada seberat biji sawi (zarrah) dari iman.
[Bukhari, Muslim].
Hudzaifah berkata: Dan aku telah pernah berada dalam suatu masa, tidak usah memilih orang dalam jual beli, jika bertepatan seorang muslim, maka ia baik karena takut hukum agamanya, dan jika seorang Kristen (atau kafir) maka ia takut dari hukuman pemerintah-nya, adapun masa kini maka aku tidak dapat mempercayai kecuali satu, dua orang yaitu fulan dan fulan.
Hadith Abu Hurayrah: HR Bukhari no 6496, Kitab Riqaq (,melembutkan hati) bab terangkatnya Amanah dari Hudzaifah.
Hadith Abu Hurairah ra:
عَنْ أَبِي ھُرَیْرَةَ رَضِيَ اللهَُّ عَنْھُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللهَِّ صَلَّى اللهَُّ عَلَیْھِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُیِّعَتْ الأَْمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ
َ “كَیْفَ إِضَاعَتُھَا یَا رَسُولَ اللهَِّ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الأَْمْرُ إِلَى غَیْرِ أَھْلِھِ فَانْتَظِرْ السَّاعَة
Rasulullah SAW bersabda,: Apabila disia-siakan amanah, maka tunggulah terjadinya kiamat. Abu Hurairah berkata, ‘Bagaimana disia-siakannya, wahai Rasulullah ?’ Baginda s.a.w. Menjawab, ‘Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat’ .”
[HR Bukhari no 6015]
Syarah Hadith:
1.Maksud amanah
إِنَّا عَرَضْنَا الأَْمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأَْرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَیْنَ أَنْ یَحْمِلْنَھَا وَأَشْفَقْنَ مِنْھَا وَحَمَلَھَا الإِْنْسَانُ ۖ إِنَّھُ كَانَ
ظَلُومًا جَھُولاً
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh.”
[Al-Ahzaab: 72]
Amanah maksudnya jujur, lawan kepada khianat. Ada dua jenis:
a. amanah tawhid dan sunnah
b. amanah kerja yg diberikan kepadanya dalam seluruh cabang agama dan kehidupan [ibn al-arabi ahkamul Qur'an, jld 3]
2. Yang dimaksudkan hilangnya amanah sebagai tanda Kiamat yang kecil ialah fenomena manusia akhir zaman. Nampak alim dan warak tapi mereka mengkhianati manusia. Ia meliputi semua jenis manusia, baik penguasa, menterinya, penjawat awamnya, orang agamawan, syaikh, kiyai,
semuanya tidak dapat diharap melainkan mereka pecah amanah dan khianat kepada umat manusia.
Rumusan:
Akhir zaman, amanah akan diangkat dari hati manusia dan jatuhla amanah tersebut kepada yang bukan ahlinya, maka berlakulah kerusakan di atas muka bumi. Orang yang baik dituduh terrorist dan militan, orang yang jahat dan terrorist diangkat menjadi penjawat amanah. Begitulah rosaknya dunia.
Tamat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan